Skip to main content

OBITUARI MEREKA YANG TELAH PERGI, Kumpulan Puisi


 

Sebagian orang meyakini bahwa kematian hanyalah sebagian kecil dari seluruh kehidupan, dan kehidupan yang luar biasa luas itu tak pernah diputus atau dihentikan oleh kematian. Meskipun tak semua orang memegang keyakinan yang sama, naga-naganya, jejak kebenarannya tercermin dalam kumpulan puisi karya Ons Untoro berjudul OBITUARI, Mereka Yang Telah Pergi ini.

Kumpulan puisi ini menunjukkan dua hal yang tampaknya bertentangan namun manunggal dalam sebuah keserentakan, yakni kepergian dan kehadiran. Judul kumpulan puisi ini menegaskan subyek yang jelas yakni Mereka Yang Telah Pergi. Pada saat yang sama, seluruh kumpulan puisi ini menghadirkan secara sangat jelas, subyek yang telah pergi itu, melalui perspektif dan gambaran yang tetap melekat dalam memoria Ons Untoro. Dengan menuliskan puisi-puisi ini, Ons Untoro sedang menghadirkan mereka di hadapan pembaca. 

Dalam perspektif psikologi spiritual, membaca kembali kehadiran pengalaman masa lampau atau subyek tertentu pada masa lampau, salah satu fungsinya adalah untuk membuka lebih lebar dan lebih luas, segala bentuk selubung, sehingga seluruh pengalaman atau subyek yang dihadirkan itu dapat berbicara lagi secara berbeda. Dapat dikatakan bahwa kehadiran itu sebenarnya tak pernah pergi dan senantiasa memperbaharui diri. 

Dengan menulis puisi, Ons Untoro sedang menegaskan bahwa meskipun telah pergi, para sahabat, seniman, pelukis, pendeta, wartawan, sejarawan dan kolumnis itu senantiasa hadir dalam ingatan dan tersimpan dalam pengalaman. Puisi-puisi yang dituliskan ini merupakan bukti bahwa kehadiran mereka dalam suatu masa tertentu dalam pengalaman, tak pernah sepenuhnya terhenti dan pergi. Bahkan barangkali boleh dikatakan bahwa kehadiran mereka itu senantiasa dapat dibaca dan dirasakan kembali secara baru. 

Melalui kumpulan puisi ini Ons Untoro tampaknya sedang menyuguhkan sebuah undangan terbuka untuk membaca (kembali) kehadiran mereka yang telah pergi itu, dan memetik segala macam buah yang terhampar di dalamnya. Terima kasih yang besar pantas diucapkan untuk Ons Untoro yang melalui kumpulan puisi ini, telah menyumbangkan lukisan kehadiran orang-orang yang menghidupi nilai-nilai tertentu dalam masa lampaunya. Semoga dengan membaca kumpulan puisi ini, setiap pribadi yang dilukiskannya terasa hadir dan dijumpai seperti dinyatakan dalam frasa ini:

bahkan serasa dia tidak ke mana-mana
dari karyanya kita seperti selalu berjumpa


Selamat Membaca.


Indro Suprobo, Editor