Skip to main content

HURSA, Kumpulan Puisi Simon Hate 1977 -2017



 Ini adalah sekumpulan sajak. Ditulis di berbagai tempat, di berbagai saat. Sajak bisa saja canggih; sebagaimana teknologi, serta bisa juga ”apik”, kerna komoditi. Sajak-sajak ini mungkin saja tampak ingin seperti itu, sebagian. Beberapa, bahkan telah kutulis ulang, kuperbaiki (mungkin karena dorongan seperti itu), tapi kemudian kusadari, bahwa tindakan itu hanyalah sebuah pilihan dari sekian kemungkinan.

Kenapa aku ingin sajak-sajak ini dibaca orang? Aku tak bermak-sud (atau, lebih tepatnya: tak berani melayani keinginan), untuk merebut hati peminat sajak-sajaknya Sutardji, Sapardi, atau pun Goenawan. Aku sekedar ingin memantulkan apa yang pernah kualami, sekedar memberi kesaksian, membagi pemaknaan yang pernah aku lakukan terhadap kehidupan. Beberapa orang dari sekian pembaca mungkin saja pernah ”bersama” di dalam sajak-sajak ini. Tetapi, kenapa sajak? Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan kebersamaan itu?

Sebagian dari diri kita adalah kreator, sebagian lagi kreasi. Aku telah menulis sekian sajak, aku rindu dan ingin bertemu dengan mereka; yang dalam perjalanan hidupnya pernah ”berkenalan” dengan apa yang memancar dari sajak-sajak ini. Dengan begitu, mungkin hidup ini bisa kita rasakan lebih ”netral”, bisa kita buat lebih ”mengangguk”. Bagi sebagian orang, tentunya. 

Dan ketidaksempurnaan? Masihkah kita mempersoalkan kotak ketika isinya adalah barang yang selama ini kita cari, yang telah hilang, bahkan hampir terlupakan? Memang keindahan sebuah kotak sungguh suatu yang bernilai, dan kotak indah menjamin pula isi yang tidak sembarangan. Namun, bagi sebagian orang, keindahan kotak bisa membuat mereka terpesona, kagum, dan terlebih lagi merasa asing, sehingga tak akrab dengan isinya. Demikianlah.

Simon Hate