Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2019

Sihir Hujan

  Di Panggung sastra Ristia Herdiana tidak gegap gempita, dan ‘jarang hadir’ di perhelatan sastra yang diselenggarakan di banyak tempat, tetapi bukan berarti dia menghindar dari kegiatan sastra. Saya sering melihat dia berada dalam kegiatan sastra di TIM Jakarta misalnya, ketika ada acara sastra. Rupanya, kehadiran tidak terlalu urgen bagi Ristia, yang lebih urgen adalah mencipta puisi. Ini yang saya kira lebih penting ketimbang banyak hadir, tetapi sepi dari karya. Ini kali ketiga dia mempunyai buku puisi tunggal, selain tentu saja, buku kumpulan puisi bersama di antara sejumlah penyair lainnya. Buku puisinya diberi judul ‘Sihir Hujan’. Memang terasa puitis judulnya. Judul buku ini diambil dari salah satu puisi yang ada di dalam buku. Melalui puisi, Ristia menyajikan kisah persoalan kehidupan, bukan saja kehidupan di Jakarta di mana dia tinggal, tetapi karena dia sering bepergian, atau sebut saja traveling, pengalamannya itu mengkristal menjadi puisi. Pendek kata, Ristia menulis puisi

Jika Jakarta Libur Sehari

 Sudarmono, saya kenal sekitar 25 tahun lalu, dan sudah cukup lama tidak bertemu, tetapi tidak saling lupa. Untuk menandai usianya yang sudah 55 tahun, Darmono, demikian saya memang-gilnya, menerbitkan antologi puisi tunggal karyanya. Sejumlah puisi yang dia tulis, salah satunya, yang berjudul ‘Lompatan Ke 55’ mereflekiskan perjalanan hidupnya selama ini. Darmono merenungkan perjalanan hidupnya, dan melalui puisi dia megekspresikan renungannya: Seperti sejarah aku mengalir mengikuti arusnya menggelembung membawa diriku bayanganku tinggal sepenggalang galah berlarian di padang yang gersang sementara aku bertanya pada pepohonan bersyukurlah pada nyanyian m usim Begitulah alinea pertama dari puisi berjudul ‘Lompatan 55’, yang menyajikan kisah hidupnya, yang ‘mengalir mengikuti arusnya’. Kata ‘nya’ di sini menunjuk jalan hidupnya, yang kini tinggal di Bekasi, menjadi karyawan satu perusahaan swasta. Tetapi, Darmono tidak bisa melupakan tempat tinggalnya, satu desa di wilayah Bantul, yang t