Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2020

Kepak Sayap Waktu, 100 PUISI Sastra Bulan Purnama 49 Penyair

 Sebanyak 100 puisi dari 49 penyair, yang terkumpul dalam antologi puisi Kepak Sayap Waktu ini berkaitan dengan pameran seni rupa, yang diberi tajuk Mozaik Kehidupan karya Yeni Fatmawati, dan angka 49, menunjuk jumlah penyair dari berbagai kota di Indonesia sekaligus untuk menandai usia Yeni Fatmawati, yang di bulan Januari 2020 genap 49 tahun. Jadi, Kepak Sayap Waktu ini adalah upaya untuk memaknai hari kelahiran Yeni Fatmawati, agar menjadi peristiwa budaya, sehingga tiga kegiatan dilakukan. Pertama penulisan dan penerbitan buku puisi. Kedua, peluncuran buku puisi, dan ketiga, pameran seni rupa. Tiga kegiatan tersebut diletakkan dalam Sastra Bulan Purnama, yang diselenggarakan secara rutin setiap bulan, yang sudah memasuki edisi 100, sehingga 100 puisi adalah untuk menunjukkan dari edisi Sastra Bulan Purnama. Kita memilih 49 penyair, dari usia yang berbeda-beda untuk menulis 2 puisi. Satu puisi bertema Mozaik Kehidupan dan satu puisi lainnya tema bebas. Karena dimensi ruang tema begi

Yogya Masa Datang

  Impian-Impian Inspiratif SETELAH sebelumnya menerbitkan secara mandiri buku “Yang Hilang dari Yogya”, 2017, Paguyuban Wartawan Sepuh (PWS) Yogyakarta kembali menerbitkan buku tulisan para jurnalis warga PWS yang diberi judul “Yogya Masa Datang”, impian-impian para wartawan sepuh. Jika pada buku sebelumnya, para wartawan bersaksi atas perubahan-perubahan Yogya sehingga menemukan tanda-tanda “yang hilang” dari Yogya, maka pada buku ini, izinkan dan bolehkan para wartawan sepuh menuliskan impian-impian yang mereka bayangkan akan terjadi dan terwujud di Yogya pada masa datang. Suatu impian yang dilambari oleh pengalaman kerja profesi puluhan tahun bersentuhan dengan masyarakat dan pergumulan intensif dengan begitu banyak peru-bahan yang terjadi di Yogyakarta. Sekurangnya, tulisan dalam buku ini membuka ruang-ruang kemungkinan atas dasar impian kreatif yang ditulis atas dasar renungan dan “riset sosial” yang terintegrasi dalam proses kerja jurnalistik. PWS adalah paguyuban sosial bebasis