Skip to main content

Penyair di Tengah Pandemi

 


Mengambil sikap terhadap realitas dan pengalaman hidup merupakan sebuah pilihan. Kesanggupan un-tuk memilih sikap yang tepat dalam menghadapi realitas dan pengalaman hidup, seringkali akan me-nentukan dampaknya baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Sikap positif, optimis, terbuka kepada kemungkinan baru, menemukan celah kreatif, dan menjauhkan diri dari keterbelengguan, seringkali justru melahirkan produktivitas, dan itu merupakan tanda dari tingkat kesehatan mental seseorang. 

Novelet Penyair di Tengah Pandemi yang ditulis oleh Ons Untoro ini merupakan salah satu contoh dan wujud nyatanya. Di tengah realitas yang sulit, menantang, tanpa kepastian dan jaminan, menggo-yahkan seluruh ragam kemapanan dan kebiasaan, merelatifkan seluruh pandangan yang selama ini di-terima sebagai model yang memberikan jaminan, dan memaksa setiap orang dan komunitas untuk memikirkan ulang kerangka makna yang telah berlaku di dalam setiap aspek pengalaman hidup, Ons Untoro telah memilih untuk sebisa mungkin menghadapi semuanya itu dengan kegembiraan, optimisme dan kesanggupan menemukan hal-hal yang membangkitkan tawa dan geli. Meskipun meng-alami dan merasakan kesedihan, kekhawatiran, ketidakpastian, kehilangan atas kepergian saudara atau teman-teman dekat, ia memilih untuk tidak dibelenggu oleh semuanya itu. Menemukan hal-hal unik yang menggelikan dan menimbulkan tawa, menjadi pilihan alternatif baginya. Pilihan ini mengakibatkan ia tetap sanggup berjarak, menemukan celah dan pe-luang untuk menjadi jalan bagi kreativitas dan pro-duktivitasnya. Tak mengherankan, di tengah situasi yang serba sulit dan menantang banyak orang itu, ia sanggup bertekun diri, menulis dan melahirkan cara menyikapi pengalaman dan realitas konkret secara menyegarkan. 

Menikmati kisah-kisah yang dituliskan dalam Novelet ini, terasa seperti menelusuri dan mengenali cara membaca pengalaman yang dipilih oleh Ons Untoro. Selain mencerminkan kedekatan, persahabatan, perhatian dan pengenalan terhadap para sahabatnya, novelet Penyair di Tengah Pandemi ini mencerminkan pilihannya untuk menggembirakan hidup dan menghidupkan rasa gembira. Bagian-bagian kisahnya seringkali membuat pembaca ikut merasa geli dan tertawa, dan di ujung kisah, berhenti sambil menggelengkan kepala......asem tenan........!


Indro Suprobo