Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2023

Sihati dan Sipikir

  Cerpen: Dhanu Priyo Prabowo   Sihati masih terus menggerakkan tangannya di tuts-tuts laptop. Ia berharap supaya segera dapat me rangkai kalimat dan selesai sebagaimana yang diharapkan. Tetapi, apa yang di angan-angankanny a tidak segera terlaksana . Ide yang duduk di hadapannya tampak seperti tidak seperti Ide pada hari-hari biasanya. Di hari-hari kemarin Ide tampak cantik seperti wanita. Atau gagah seperti kesatria. Atau apa pun yang menawan. Ide yang biasanya memberikan inspirasi dan gairah, kali ini sangat menyusahkan. S etiap kali I de sudah mulai terwujud dalam struktur cerita, kemudian gagal untuk diselesaikan. Bahkan, Ide sampai menawarkan b eraneka godaan dengan tawaran Ide lain yang lebih menggoda. Jelas hal ini sangat menggelisahkan. Ide kali ini tidak lembut dan kalem, tetapi perubahan kuda gila yang meronta-ronta di seluruh panca indera Sihati . Di tengah suasana kesemerawutan itu, Sipikir tiba-tiba datang seperti hantu di ruangan Sihati berkarya . Sipikir m

Hariadi Saptono di Antara Sahabat

  Judul Buku: Hariadi Saptono di Antara Sahabat Penulis: Yunanto Sutyastomo et.al Editor: Ons Untoro,  Bambang Sigap Sumantri Penyelaras Akhir: Indro Suprobo  Kurator Fotografi: Eddy Hasbi Gambar Cover: Vincensius Dwimawan Isi:  14 X 20 cm, viii + 144 hlm  Cetakan Pertama: April 2023 Penerbit: Tonggak Pustaka Pengalamannya menjadi guru inilah yang mewarnai cara Pak Hariadi--ketika mendapat kepercayaan sebagai Kepala Biro Harian Kompas DIY dan juga Jateng, serta Editor Nusantara dan Humaniora--mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi para wartawan muda dan calon wartawan.   Ia disiplin. Tegas. Keras. Teliti. Perfectionist. Begitulah, Pak Guru Hariadi. Kadang yang tidak tahu akan menganggap Pak Guru ini kaku, keras, dan tak kenal kompromi. Ia memang tidak kenal kompromi pada ketidak-jujuran, pada kemalasan, pada wartawan yang kurang mau berusaha, yang tidak profesional, dan yang cepat merasa cukup serta mapan.  Tetapi, Pak Guru Hariadi  tetaplah pri

Pungguk Bersua Bulan

  Cerpen Lies Wijayanti SW   Setiap triwulan, Asia Bunka Kaikan -asrama multibangsa tempatku menetap selama setahun di Jepang- menggelar pesta namun aku tidak pernah   bisa datang karena mengutamakan kerja dan penyelesaian begitu banyak pekerjaan rumah. Perayaan tahun baru 1986 akan dihelat tepat waktu di   31 Desember malam. Mempertimbangkan itu pesta terakhir selama aku berada di Jepang, aku pun mengalokasikan waktu di antara fokus penyelesaian laporan akhir dan menulis naskah publikasi. Aku datang ke pesta bersama   Wang-san kolega perempuan dari Hongkong. Pesta tahun baru ketika itu mengambil tema “ Bee Gees and Andy Gibb Night” .           Disc Jockey sangat piawai memilih dan memutar lagu-lagu mixed Disco besutan Bee Gees seperti More than A Woman , Night Fever ,   Stayin Alive , Tragedy dan You Should be Dancing .   Dua lagu terakhir diambil dari album Andy Gibb: Shadow Dancing   serta Words and Music . Datang sejak awal pesta, aku sempatkan ajojing bersama Wang-s