Editor: Indro Suprobo, Ons Untoro
Esai dalam buku ini ditulis oleh teman-teman yang pernah tampil membaca puisi, atau karya sastra lainnya, misalnya cerpen. Mereka yang tampil tidak harus penyair, atau cerpenis, mungkin lebih tepat disebut sebagai penyuka sastra. Mereka membaca puisi karya penyair yang tampil di SBP, misalnya seperti seorang dokter mata, Halida Wibawaty, membaca puisi karya Yudhistira ANM, atau Fathul Fahid, Rektor UII membaca cerpen, dan nama-nama lain, yang memiliki profesi berbeda.
Masing-masing diminta menulis kesannya selama berinteraksi di SBP, dan imajinasi mengenai komunitas sastra yang ada di Indonesia, karena SBP hanyalah salah satu dari sejumlah komunitas sastra. Di kota-kota lain ada komunitas dengan tensi kegiatan berbeda-beda.
Saya merasa perlu mengajak teman-teman untuk menulis esai, untuk membuka ruang ingatan mengenai SBP dan kaitannya dalam pergaulan sastra antar penyair dan penikmat sastra. Karena, karya sastra tidak pernah bisa dilepaskan dari publik pembacanya. Maka, agar keduanya saling berinteraksi, para pecinta sastra kita minta untuk ikut membacakan karya penyair yang tampil, sehingga, dengan demikian antara kreator dan publiknya saling bertemu.