Editor: Indro Suprobo
Santri dan jurnalis merupakan sumber bahan baku intelektual bagi NU. Keduanya menjadi bagian terpenting dari kebutuhan mendasar NU untuk menguatkan peradabannya, menghadapi tantangan di abad kedua, yaitu kapasitas intelektual, kapasitas teknokratik, dan kemandirian ekonomi melalui kewirausahaan. Tiga kebutuhan mendasar ini sekaligus adalah kerja peradaban yang tidak mudah.
Dalam ranah intelektual, NU mulai banyak memiliki intelektual kampus, para akademisi, tetapi peran para Kiai, Nyai, dan santri tidak tergantikan sebagai pilar penting yang menyumbangkan pemikiran lewat tradisi bertutur lisan maupun tulisan. Jurnalis memiliki peranan penting dalam menggaungkan pemikiran-pemikiran ini kepada publik secara luas. Sejak awal berdirinya, NU memiliki persahabatan yang sangat rekat dengan jurnalis sebagai bagian penting dari strategi dakwah. Apalagi di masa kepemimpinan KH Abdurrahman Wa-hid (Gus Dur).
Berbicara tentang santri, tidak dapat dilepaskan dari pondok pesantren. Sebagai ruang pendidikan dan pembelajaran, kegiatan santri menulis berita akan menjadi lumbung para santri untuk berkarya tulis. Keberadaan pondok pesantren tidak hanya sebagai institusi sosial religius yang sangat kental dibingkai dengan tradisi serba keibadahan, tetapi juga memainkan peran dalam mempromosikan santri menulis berita.
PBNU menyambut baik kehadiran buku berjudul "Santri Terampil Menulis Berita", oleh penulis H. Nasrullah Krisnam sebagai bahan rujukan pelatihan menulis berita kepada para santri. Kami apresiasi karya yang bermula dari inisiatif Bapak H. Slamet Raharjo, pendiri Pondok Pesantren Husnul Khatimah, Karanganyar, yang sejatinya mewujudkan arahan Allahyarham KH Muhammad Dian Nafi dari Pondok Pesantren Al Muayyad, Windan, yang saat itu adalah Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI - PBNU).
Santri menulis akan berkontribusi dalam pengembangan tren literasi, dan akan mendorong refleksi diri para santri dalam memahami perkembangan sosial kemasyarakatan. Sudah saatnya pondok pesantren terbuka bagi para santrinya yang gemar membaca dan menulis, menuju masyarakatyang bergerak maju.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing menuju arah yang bermanfaat, yakni arah yang menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat umat pada umumnya.
wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq
Jakarta, 22 Januari 2024/ 10 Rajab 1445 H
Ketua Umum PBNU
KH Yahya Cholil Staquf